Naismith's Rule

Naismith's Rule adalah metode atau aturan terbaik yang membantu dalam perencanaan perjalanan atau hiking. Cara Naismith's merupakan cara classic yang banyak digunakan sebagai pedoman dalam memperkirakan waktu tempuh perjalanan. Pencetus aturan ini adalah seorang Mountaineer asal Scotlandia yaitu William W. Naismith pada tahun 1892, oleh karena itu aturan ini diberi nama Naismith's Rule.
Menurut aturan Naismith's orang dapat berjalan dengan kecepatan rata-rata adalah 5 km/jam pada medan horizontal  dan ditambah 0.5 jam pada setiap kenaikan 300m. Namun tidak berlaku pada medan horizontal yang bersemak atau banyak perdu. Untuk Kecepatan turun digunakan aturan; setiap penurunan 300m dengan waktu tempuh 5km/jam ditambah dengan 10 menit. Setiap waktu tempuh akan bervariasi disebabkan oleh faktor medan, Keadaan fisik, berat beban, cuaca dll. Berikut adalah tabel Naismith's

Contoh :
 Jika perjalanan direncanakan sejauh 20 Km dengan pertambahan kenaikan vertikal 600m, maka waktu tempuhnya adalah sebagai berikut :

Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Naismith%27s_Rule, WANADRI


.::Read More...

Sikap Islam-Da'i terhadap Budaya Modern

Islam adalah agama abadi, sementara kehidupan tidak terikat dengan satu bentuk dan cenderung membosankan serta membuat manusia mencari kompensasinya. Kehidupan bukanlah suatu kejumudan (kebekuan), akan tetapi suatu pembaharuan ruhiah dan perasaan.

Aktiviti dakwah kepada seluruh kalangan manusia, —dengan berbagai latar belakang agama dan kepercayaan, warna kulit, maupun tanah airnya— mengandung kerinduan yang suci dan kreativitas seni yang halus guna membangun peradaban dan menghibur masyarakat tanpa berlebihan (secara seimbang).

Dakwah kita telah membuka dan menerima pemahaman-pemahaman berharga seperti ini, sebagaimana tertuang dalam rasail Hasan Al-Banna, "Ikhwanul Muslimin memanfaatkan semua cara mass media modern, seperti media cetak, radio, dan teater/drama." Tahun 1947 Ikhwan pernah menampilkan drama yang disiarkan langsung lewat beberapa radio, karya Ustaz Abdurrahman Al-Banna. Bahkan Imam Hasan Al-Banna hadir menyaksikannya.

Syaikh Muhammad Al-Ghazali mengatakan, "Pada dasarnya segala sesuatu itu boleh (tidak haram) kecuah ada dalil yang pasti." Tetapi kenyataannya masih ada sekelompok orang yang berpikiran sempit, mereka sangat menyukai yang haram. Manhaj mereka dalam menghukumi sesuatu bertentangan dengan manhaj Nabi Muhammad saw. Kerana, Nabi saw. apabila ditawan dua perkara, pasti akan memilih yang lebih mudah selagi bukan dosa. Beliau bersabda dalam hal ini, "Kalian jangan mempersulit diri kerana kalian akan dipersulit. Sungguh suatu kaum yang mempersulit diri, telah dipersulit. Itulah sisa-sisa mereka yang berada di biara-biara dan gereja-gereja, mereka menciptakan rahbaniyah (kerahiban), mereka tidak beristri, tidak bersuami, dan mengurung diri dalam biara, padahal kami tidak mewajibkannya kepada mereka!"

Telah beredar peradaban modern seperti radio, television, dan berbagai media budaya dan hiburan secara merata. Media-media ini tidak akan dimintai pertanggungjawaban dari apa yang disiarkan. Tetapi yang bertanggungjawab adalah para sutradara, penyanyi, dan produsernya, kerana merekalah yang menyuguhkan tayangan yang tidak ada manfaatnya, bahkan berbahaya itu. Syaikh Muhammad Al-Ghazali telah menegaskan bahawa beliau tidak memerangi nyanyian, musik, dan hiburan, tetapi yang menyakitkan beliau adalah kenyataan bahawa umat hanya ingin sedikit kerja tetapi banyak bernyanyi. Lebih lanjut beliau mengatakan,

"Nyanyian adalah sebuah ungkapan, yang baik adalah baik, yang buruk adalah buruk. Siapa saja yang bernyanyi dan mendengarkan nyanyian yang bermakna positif dan bernada indah, maka tidak berdosa. Kami hanya melarang nyanyian dengan syair yang berselera rendah dan jorok. Kerana tidak ada satu pun hadith shahih yang melarang nyanyian."

Memang ada sebahagian ulama yang berhujah pada firman Allah,

"Dan diantara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokkan. Mereka itu akan memperoleh adzabyang menghinakan. Dan apabila dibacakan kepada-nya ayat-ayat Kami, dia berpaling dengan menyombongkan diri seolah-olah dia belum mendengarnya, seakan-akan ada sumbat di kedua telinganya; maka beri kabar gembiralah dia dengan adzab yang pedih." (Luqman: 6-7)

Pendapat ulama tersebut ditentang oleh Syaikh Al-Ghazali, dengan berpendapat bahawa siapa saja yang mempergunakan perkataan baik, yang berguna atau tidak untuk kepentingan seperti tersebut dalam ayat tadi (untuk menyesatkan) jelas pantas mendapat adzab.

Bagi sebahagian orang yang ingin melemaskan urat-uratnya yang tegang kerana letih dengan mendengarkan suara merdu dan nada indah, tidak ada kaitannya dengan ayat tersebut. Lebih jauh Syaikh Al-Ghazali mengatakan, "Bila nyayian dibarengi dengan hal-hal haram, maka itu yang dilarang. Tetapi bila tidak, maka tidak masalah. Musik dan nyanyian itu sama, kerana Rasul pernah mendengar suara rebana dan seruling tanpa merasa tabu. Memang benar bahawa lagu berbeda-beda pengaruhnya terhadap jiwa. Oleh kerananya, yang perlu ditentang adalah suara kebanci-bancian dan syair-syair yang vulgar dan cair (jorok)!"

Terakhir Syaikh Muhammad Al-Ghazali menegaskan bahawa umat Islam sangat memperlukan banyak keseriusan dan sedikit hiburan, seraya berkata, "Bila kita dianugerahi menjadi seniman yang memiliki kehormatan dan kemampuan, maka dapat mengubah seni menjadi faktor pembina bukan perusak, serta pembangkit perasaan mulia bukan selera rendah!"

Pada saat ini, saat muncul gerakan perlawanan Palestina, "Organisasi Islam HAMAS" menentang pendudukan Yahudi, banyak bermunculan nasyid-nasyid islami yang patriotik. Di antara nasyid yang terkenal adalah nasyid "Abu Ratib" dan "Abu Mazin". Ini berada bersama puluhan nasyid yang beredar di Mesir dan Yordan.

Karya Syaikh Abbas Hasan As-Siisi - www.bahantarbiyyah.info


.::Read More...

Penaksiran Objek Vertikal

Yang dimaksud dengan Penaksiran Objek Vertikal disini adalah penaksiran untuk mengetahui tinggi dari benda-benda vertikal (Berdiri tegak) dan hasil pengukurannya berdasarkan taksiran atau hasilnya mendekati dengan ukuran yang sebenarnya. Ilmu taksir ini sangat berguna bagi para petualang dialam bebas, sehingga mempermudah dalam melaksanakan kegiatan berpetualang. Sebagai contoh, dalam pembuatan flyingfox dibutuhkan tinggi anchor dan panjang tali dalam menentukan sudut luncur yang aman. Pada Materi Penaksiran Object Vertical kali ini saya akan mencoba membahas penaksiran tinggi objek vertikal dengan bantuan bayangan dari objek yang akan kita ukur.
Alat bantu dan syarat pengukuran :
  1. Penanda (Bisa batu, patok dsb)
  2. Penaksiran harus dilakukan pada siang hari sehingga bayangan dapat terlihat jelas
  3. Mengetahui tinggi badan kita
  4. Bisa melakukan perhitungan matematis dasar
  5. Jangan lupa rumus pengukurannya
  6. Alat tulis
Setelah itu kita perhatikan gambar diatas, saya akan mencoba menjelaskannya:
  1. Titik AB adalah tinggi objek yang akan diukur
  2. Titik ab adalah tinggi badan pengukur
  3. Titik AB' adalah tinggi bayangan objek ukur
  4. Titik Aa adalah jarak objek ukur dengan pengukur
  5. Titik ab' adalah bayangan pengukur
Baiklah kita mulai berexperimen ^^ :
  1. Beri tanda pada ujung bayangan objek ukur (pada titik B')
  2. Kita (pengukur) berdiri tegak dipinggir object ukur, kemudian bergeser kesamping sebanyak 2 langkah normal atau sejauh 1 rentangan tangan atau ±1.5 meter (saat kita berdiri kita harus menginjak pangkal bayangan objek ukur dan bayangan objek berada tepat disamping pengukur)
  3. Kemudian maju sebanyak 2 langkah normal sehingga bayangan kita tidak tertindih bayangan object ukur
  4. Lihat ujung bayangan kita, kemudian beri tanda pada ujungnya dan jangan lupa beri tanda pada tempat kita berdiri
  5. Selanjutnya kita ukur tinggi bayangan objek (AB') terserah caranya mau seperti apa, kalau saya dengan menghitung langkah normal yang ukurannya (±40 cm/langkah) tulis hasilnya
  6. Kemudian ukur jarak kita berdiri ke ujung bayangan kita/pengukur (ab') catat hasilnya
  7. Setelah itu masukan hasil pengukuran ke rumus berikut AB= (AB'/(ab'+1.5 m))*ab atau AB= (AB'/(ab'+Aa))*ab
  8. 1.5 m dapat berubah-ubah maka jarak Aa bisa di ukur kembali
Perhitungan ini bukan perhitungan tetap namun berdasarkan pengalaman serta experimen dari para penggiat dan petualang alam. Jadi jika hasilnya tidak sesuai maka diharapkan bisa membuat atau menemukan ilmu ukur penaksiran yang baru. Semoga bisa menjadi penambah wawasan bagi para petualang, mudah-mudahan di lain kesempatan saya akan membahas ilmu taksir yang lain. "Dari Petualang untuk Kita Semua yang Tidak pernah ABADI"

.::Read More...

Delay Destruction

Banyak diantara kita dengan lantang meneriakan yel-yel kebanggaan...LET'S GO GREEN!!!!....HIJAUKAN BUMI KITA!!!!....TANAM 1000 POHON!!! atau dengan memasang spanduk ukuran raksasa tanpa lupa ditambah dengan atribut dan logo kebanggaan,, namun apakah dengan itu dapat mengurangi bencana Pemanasan Global tanpa ada tindakan nyata dan Ikhlas? Banyak juga diantara kita telah melakukan tindakan, dengan cara menanami hutan atau bukit-bukit gundul namun hal itu hanya semata-mata hanya untuk popularitas saja dengan mengibarkan bendera-bendera kebanggaannya, setelah itu membiarkan pohon membusuk dan mati tanpa perawatan.
Semakin lama dampak kerusakan alam ini semakin terasa padahal kita semua dapat memperlambatnya dengan tindakan-tindakan sederhana yang tanpa kita sadari pun dapat diakukan. Tindakan apakah itu? simak berikut ini:
  1. Menghemat penggunaan kertas
  2. Ganti lampu dengan Neon
  3. Matikan alat elektronik jika tidak dipakai
  4. Periksa tekanan ban
  5. Kurangi Pemakaian AC
  6. Gunakan Pupuk organik
  7. Menanam rumpun bambu
  8. Gunakan kendaraan Umum
  9. Kurangi konsumsi daging sapi
  10. Hentikan penggunan kantong plastik
  11. Tanamkan pola hidup hemat dan efisien sedini mungkin
  12. Daur ulang Plastik, alumunium dan kertas
  13. Hindari Fast Food
  14. Sempatkan waktu untuk tanam serta rawat pohon 
  15. Pakai produk-produk tenaga surya
  16. Maksimalkan pencahayaan Alam
Silakan untuk berkomentar atau memberikan cara lain dalam menyelamatkan Bumi dan kehidupan kita....
Technorati Tags: , ,

.::Read More...